Pages

Friday, February 8, 2013

City Branding & Ecotourism dalam Pengembangan Kota Jayapura


Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, di bawah sadar maupun di atas sadar, perkembangan kota-kota di Indonesia seperti menuju ke arah yang seragam dan mulai kehilangan ciri khas kedaerahan masing-masing. Pembangunan yang menunjang berbagai aktifitas bisnis modern, seperti mal, apartemen, gedung perkantoran atau apapun yang sejenis itu, menunjukkan bahwa kota-kota di daerah memiliki kecenderungan menjadi sama dengan kota-kota besar yang terlanjur mengadopsi kultur barat berkonsep metropolitan, megapolitan.
Keinginan untuk mendapatkan pendapatan yang tinggi menjadikan pengelola/manajer kota sangat terbuka terhadap masuknya modal, tanpa peduli bahwa modal bisa menggerus lokalitas atau nilai-nilai lokal
Hal inilah yang tengah terjadi di Kota
Jayapura sendiri memiliki potensi yang besar yang dapat dikembangkan,misalnya sumber daya alam  yang ada, Karena kondisi alam di jayapura masih alami.Pengembangan kota Jayapura saat ini dalam tahapan proses,
Oleh karena itu dibutuhkan suatu konsep manajemen perkotaan yang baik. Salah satunya adalah dengan konsep City Branding dan Ecotourism, yaitu dengan mencari, membentuk, dan kemudian menonjolkan identitas kota demi memasarkan kota tersebut. Bagaimanapun, manajemen perkotaan modern memerlukan sokongan investasi dan perkembangan, salah satunya dari pariwisata yang sehat. Untuk itulah dibutuhkan sebuah konsep marketing kota yang baik, termasuk branding dan positioning.
Dalam rangka marketing, tentu saja tak salah seandainya sebuah kota menonjolkan suatu identitas unik yang terekspresikan dalam berbagai ranah, misalnya arsitektur dan tata kota, kegiatan kebudayaan, atau nilai tertentu lainnya.Identitas sebuah kota perlu digali dan ditonjolkan sebagai usaha pengingatan kolektif bagi warga kota tentang asal mula proses menjadi mereka.

1.2  Maksud dan Tujuan
Maksud
                Maksud dari penulisan ini adalah melakukan pendekatan konsep City Branding dan Ecotourism pada Kota Jayapura diPapua.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Mengetahui  kualitas tempat, gaya hidup, budaya, kegiatan dan keragaman yang menarik dari kota Jayapura tersebut.
2. Membangun kota agar menjadi pilihan terbaik bagi calon pengunjung, mahasiswa, investor, wisatawan, dan orang yang berada di Kota Jayapura.
3. Untuk memperkenalkan kota Jayapura kepada masyarakat luas bahwa di daerah ini memiliki potensi yang dikembangkan yang dapat menarik daya tarik parawisata yang yang datang,maupun para investor.
1.3 Metode dan Teknik Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis mempergunakan metode teknik studi kepustakaan atau studi pustaka. Tidak hanya itu, penulis juga mencari bahan dan sumber-sumber dari media masa elektronik yang berjangkauan internasional yaitu, Internet

Bab II
Isi
2.1 Landasan Teori
City Branding
                City Branding adalah proses atau usaha membentuk merek dari suatu kota untuk mempermudah pemilik kota tersebut untuk memperkenalkan kotanya kepada target pasar (investor, tourist, talent, event) kota tersebut dengan menggunakan kalimat posisitioning, slogan, icon, eksibisi, dan berbagai media lainnya.
Why brand places?
Mengapa sebuah negara atau daerah harus melakukan city branding?
Peningkatan arus globalisasi menuntut berbagai negara atau daerah bersaing dengan negara dan daerah lainnya dalam hal attention, influence, markets, investments, businesses, visitors, residents, talent dan events. Untuk dapat bersaing, Negara dan daerah harus merubah orientasi mereka dalam pengelolaan kawasan dari local orientation ke global-cosmopolit orientation. Tidak saja antar negara yang berkompetisi, akan tetapi dengan kota dan region tertentu diseluruh dunia.
Dengan perkembangan ini, berbagai daerah di Indonesia dihadapkan pada persaingan global dengan daerah dan kota lain di seluruh dunia yang tidak bisa ditawar-tawar. Padang misalnya, tidak hanya bersaing dengan Bali, Jogja, Bandung dan Jakarta, tetapi juga dengan Kualalumpur, Singapura, Phuket, Macau dan kota lainnya di dunia.
Keuntungan Melakukan City Branding?
 Banyak keuntungan yang akan diperoleh jika suatu daerah melakukan City Branding, antara lain: Daerah tersebut dikenal luas (high awareness), disertai dengan persepsi yang baik Dianggap sesuai untuk tujuan-tujuan khusus (specific purposes) Dianggap tepat untuk tempat investasi, tujuan wisata, tujuan tempat tinggal, dan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan (events) Dipersepsikan sebagai tempat dengan kemakmuran dan keamanan yang tinggi           
Dalam membuat sebuah city branding, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi, diantaranya:
·         Attributes: Do they express a citys brand character, affinity, style, and personality? (menggambarkan sebuah karakter, daya tarik, gaya dan personalitas kota)
·         Message: Do they tell a story in a clever, fun, and memorable way? (menggambarkan sebuah cerita secara pintar, menyenangkan dan mudah atau selalu diingat)
·         Differentiation: Are they unique and original? (unik dan berbeda dari kota-kota yang lain)
·         Ambassadorship: Do they inspire you to visit there, live there, or learn more? (Menginsipirasi orang untuk datang dan ingin tinggal di kota tersebut
Sebuah kota yang mempunyai kriteria ambassadorship menggambarkan kota yang baik sehingga sangat menarik bagi semua orang untuk ingin datang dan tinggal di kota tersebut. Kota yang baik harus mempunyai beberapa hal berikut:
·         Offer attractive employment. Mempunyai kesempatan kerja yang menarik bagi para professional dan pencari kerja.
·         Not be unduly expensive in relation to wages. Biaya hidup harus sesuai dengan standar upah dan gaji.
·         Provide good and affordable housing. Menyediakan perumahan yang baik dan terjangkau.
·         Have reasonable public transportation. Mempunyai sarana transportasi umum yang nyaman dan memadai.
·         Have good schools and recreational/cultural attractions. Mempunyai sekolah dan perguruan tinggi yang baik serta tempat-tempat tujuan rekreasi dan atraksi budaya yang indah
·         Have a reasonable climate. Mempunyai iklim yang menyenangkan.
Ecotourism
Ecotourism adalah jenis kepariwisataan berbasis alam yang memberi manfaat bagi masyarakat dan destinasi setempat baik dalam hal lingkungan alam, budaya maupun ekonomi. Ecotourism didefinisikan sebagai “perjalanan yang bertanggung jawab ke wilayah alam yang disertai upaya melestarikan lingkungan dan memperbaiki kesejahteraan penduduk setempat”.para pelaku ekowisata. Ecotourism menghadirkan seperangkat prinsip yang telah berhasil dilaksanakan di berbagai masyarakat global dan telah didukung luas oleh industri (pariwisata) maupun penelitian akademik.
Sebagaimana ecotourism, istilah-istilah seperti sustainable tourism dan responsible tourism berakar dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development), yaitu “pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengabaikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri (Bruntland Commission, 1987).
                Adanya unsur plus plus di atas yaitu kepudulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahtraan masyarakat setempat ditimbulkan oleh:
ü  Kekuatiran akan makin rusaknya lingkungan oleh pembangunan yang bersifat eksploatatif terhadap sumber daya alam.
ü  Asumsi bahwa pariwisata membutuhkan lingkungan yang baik dan sehat.
ü  Kelestarian lingkungan tidak mungkin dijaga tanpa partisipasi aktif masyarakat setempat.
ü  Partisipasi masyarakat lokal akan timbul jika mereka dapat memperoleh manfaat ekonomi ('economical benefit') dari lingkungan yang lestari.
ü  Kehadiran wisatawan (khususnya ekowisatawan) ke tempat-tempat yang masih alami itu memberikan peluas bagi penduduk setempat untuk mendapatkan penghasilan alternatif dengan menjadi pemandu wisata, porter, membuka homestay, pondok ekowisata (ecolodge), warung dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan ekowisata, sehingga dapat meningkatkan kesejahtraan mereka atau meningkatkan kualitas hidpu penduduk lokal, baik secara materiil, spirituil, kulturil maupun intelektual.


2.2   Pembahasan
2.2.1 Profil dan letak astronomis serta geografis kota jayapura
Nama Resmi                                      : Kota Jayapura
Ibukota                                                : Jayapura
Provinsi                                               : PAPUA
Astronomis                                        : 1°28”17,26”LS - 3°58’082”LS dan 137°34’10,6”BT - 141°0’8’22”BT
Luas Wilayah                                     : 935,92 Km2
Jumlah Penduduk                           : 377.773 Jiwa  (data tahun 2011 )
Wilayah Administrasi                    : Kabupaten 4,Kecamatan: 5, Kelurahan:25, Desa:13
Batas-batas wilayah:
                  Utara                     : Samudera Pasifik
                  Selatan                 : Distrik Arso Kabupaten Keerom
                  Barat                     : Distrik Sentani dan Depapre Kabupaten Jayapura
                  Timur                    : NEGARA PAPUA NUGINI

2.2.2 Topografi Wilayah & Mata Pencaharian
ü  Topografi daerah cukup bervariasi, mulai dari dataran hingga landai dan berbukit / gunung 700 meter di atas permukaan air laut. Kota Jayapura dengan luas wilayah 94.000 Ha terdapat ± 30% tidak layak huni, karena terdiri dari perbukitan yang terjal, rawa-rawa dan hutan di lindung dengan kemiringan 40% bersifat konservasi dan hutan lindung.
ü  Perekonomian di kota Jayapura termasuk berkembang. Kota Jayapura yang terus berkembang pesat dan menjadi kota terpenting di tanah papua, menjadi salah satu kota yang sangat menjanjikan. Tampak Swiss Bell Hotel di Kota Jayapura, yang merupakan salah satu dari mata pencaharian kota Jayapura. Dan aktivitas perdagangan warga Kota Jayapura di pasar tradisional, yang pada umumnya banyak bertumpu pada komoditas pertanian, perkebunan, dan perikanan untuk pokok sehari-hari.
2.2.3 Visi dan Misi Kota Jayapura
Visi :
“Membangun jayapura kedepan (2010-2015) sebagai kota beriman yang modern, mandiri, bersatu, dan sejahtera berbasis budaya lokal”
Misi :
1. Mewujudkan kota jayapura yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan beriman dalam arti bersih indah aman dan nyaman
2. Mewujudkan kota jayapura yang modern, mandiri, bersatu, dan sejahtera
3. Mewujudkan kota jayapura sebagai pusat jasa perdagangan, pendidikan dan pariwisata
4. Mewujudkan kota jayapura yang berbudaya dalam arti menghargai nilai-nilai kearifan lokal,berperikemanusiaan dan berperikeadilan.

2.2.4 Faktor Penunjang Untuk Meningkatkan Kota Jayapura

ž 2.2.4.1 Tempat Wisata/Objek Pariwisata

Potensi pariwisata di Kabupaten Jayapura berupa daya tarik  obyek-obyek pada kawasan tertentu yang dibagi dalam 5 (lima) kawasan pengembangan pariwisata yaitu kawasan Danau Sentani, kawasan Pantai Depapre, kawasan Agro Grime-Sekori, kawasan pariwisata alam Pantai Demta dan kawasan ekowisata  Kaureh – Unurun Guay.
Setiap kawasan memiliki obyek-obyek daya tarik khusus  yang terkait dengan keseimbangan alam dan beberapa unsur  dari kebudayaan komunitas disamping sejarah peninggalan perang dunia kedua dan pemerintahan masa lalu serta pengaruh perubahan peradaban yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pembawa ajaran gereja Kristen.
Obyek wisata yang ada di kabupaten Jayapura sebenarnya cukup memadai, jumlah obyek wisata alam dan buatan yang ada sebanyak 51 obyek yang tersebar di 13 Distrik antara lain Danau Sentani, Pantai Tablanusu, Pantai Bukisi, Kolam Air Tawar Tablanusu, Kali Biru, Air Terjun Penta dan sebaginya. Obyek wisata Budaya dan Sejarah sebanyak 28 obyek yang tersebar di  9 distrik antara lain lukisan tradisional diatas kulit kayu, Tugu Mac arthur, Landasan Meriam Tentara sekutu, Tanki minyak dan pelabuhan sekutu, Tugu Yawa Datum, Tugu Jepang dan lain-lain.
a.       MONUMEN PENDARATAN TENTARA SEKUTU (Tugu Mac Achtur)
Tugu Pendaratan tentara sekutu ini didirikan untuk mengenang Pendaratan tentara Sekutu pada tanggal 22 April 1944 pukul 10.00 pagi di Pantai Hamadi. Operasi Pendaratan ini diberi nama Sandi RECKLESS dibawah pimpinan Jenderal Douglas MC Arthur dengan dibantu Laksamana D.E. Barbey dan Letnan Jenderal R.L. Einchelberger.  Jenderal Douglas MC Arthur yang bermarkas komando diatas kapal induk NAHSVILLE mengerahkan personil dari Devisi Infantri ke-24, ke-32 dan ke-41 Amerika Serikat yang berjumlah 55.000 orang terdiri dari 37.500 orang pasukan tempur dan 18.000 orang non tempur dengan keahlian dalam berbagai bidang terutama tehnik.


b.      TELUK YOUTEFA
Sebuah teluk dengan panorama yang sangat indah. Teluk ini secara resmi memang sangat indah, namun mempunyai arti khusus dalam Perang Dunia II, baik segi tentara Jepang maupun tentara Sekutu dan Amerika Serikat, karena letak teluk ini sangat strategis. Pada tanggal 19 April 1942 bala tentera Jepang masuk di Teluk Yotefa dan mendarat di PIM dan Abe pantai. Dengan diyakininya, bahwa letak Hollanda sangat strategis, maka Jepang melabuhkan dua buah kapal perang beserta marinirnya di Teluk Yotefa pada 6 Mei 1942.
Diteluk ini masih terdapat peninggalan sejarah Perang Dunia II berupa bangkai-bangkai kapal Jepang maupun Sekutu yang tenggelam, sedang di Abe Pantai dibangun sebuah tugu peringatan Pendaratan tentara Jepang. Ternyata teluk yang terlindung ini menjadikan Hollandia sebagai tumpuan pertahanan Jepang. Begitu pula Perbekalan yang dimiliki Jepang di Hollandia diakui sekutu sebagai satu-satunya pusat Perbekalan yang terbesar dan terkuat oleh bala tentara Jepang di seluruh wilayah Pasifik.
c.       PANTAI BASE G
Pantai yang indah membentang disepanjang Samudera Pasifik. Pasoirnya putih dan airnya yang jernih menjadikan pantai ini ideal bagi penggemar renang mandi di sinar matahari. Tempat ini pada saat diduduki tentara Sekutu dijadikan sebagai Basis G. Pantai ini dapat dicapai dengan berbagai jenis kendaraan.
d.      MONUMEN YOS SUDARSO
Monumen in dibangun untuk mengenang jasa Komodor Yos Sudarso yang gugur dalam pertempuran melawan Belanda di laut Arafuru tahun 1962, dalam rangka operasi pembebasan Irian barat. Monumen ini terletak di Taman Imbi, pusat Kota Jayapura.
e.      PANTAI TABLANUSU
Pantai di Kampung Tablanusu tergolong unik. Berbeda dari pantai-pantai lain yang biasanya berpasir, pantai di Tablanusu tertutup kerikil-kerikil halus dengan diameter 1-4 sentimeter. Bentuknya mirip dengan batu kali yang licin.Sebagai lokasi wisata percontohan, berbagai fasilitas pun sudah dibangun di Tablanusu.Tersedia home stay dan Suwae Resort.Tidak hanya wisata pantai, Tablanusu juga menawarkan wisata petualangan dengan menyusuri perbukitan di belakang kampung tersebut Wisata alam, dengan hutan desa , pesona Danau Dukumbo yang masih alami. Di dalam hutan, wisatawan dapat melihat berbagai jenis tumbuhan dan mendengarkan aneka kicauan burung. Sedangkan di danau alamnya terdapat banyak ikan, terutama ikan bandeng (chanos chanos), ikan mujair (oreochromis mossambicus), dan ikan mas (cyprinus carpio).
ž 2.2.4.2 Hotel sebagai Pusat Bisnis Jayapura
Ada sejumlah hotel yang memiliki pendingin ruangan yang tersedia di jantung kota Jayapura, namun harga di kota ini akan lebih mahal dibandingkan dengan daerah lain di Papua.misalnya saja hotel sentani dan hotel swiss hotel.
Hotel ini biasanya digunakan untuk urusan bisnis yang biasa diadakan dikota jayapura,maupun tempat ini juga banyak dikunjungi oleh para turis yang yang berdatangan dikota jayapura.swiss hotel dan sentani mempunyai view masing-masing yang menarik para wisata untuk menginap dihotel kedua tersebut.View yang ditawarkan oleh hotel swiss pemandangan langsung ke laut dan memiliki layanan dan fasilitas yang memadai.sedangkan hotel sentani viewnya langsung ke danau sentani yang merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi.
ž 2.2.4.3 Cagar Alam
        Cagar alam di kota jayapura dapat dikembangkan untuk menjadi objek wisata.Yang dapat dijadikan sarana pembelajaran bagi pengunjung yang datang mengunjungi cagar alam pengunungan cyclop.Disana kita dapat melihat berbagai macam fauna maupun flora yang berada di daerah jayapura
Potensi flora dan Fauna di kawasan ini terdiri dari 5 tipe ekositem utama yaitu Hutan Hujan dataran rendah (Lowland Rainforest), Hutan  Pegunungan (Mountain Forest), Hutan Sekunder (Secondary forest), Padang Rumput (Grassland). Seluruh ekosistem merupakan ekosistem alami.
        Potensi  Flora dalam kawasan ini adalah Pometia sp, Instia bijuga, Anisoptera sp, Dilennia sp, Dracontomelon sp, Firmiana sp, Callophylum sp, Myritica sp, Araucaria cuninghammi, Castanopsis sp, Querqus spp, Sapotaceae (Burcella magusun),  Callophylum carii,  Ficus spp   dan   Syzybium spp   dan   beberapa  jenis Anggrek seperti Anggrek Hitam (Dendrobium lasianthera), Anggrek besi (D. violaceoflavens), Anggrek Jamrud Hitam (D. macrophyllum var. gigantheum), Anggrek Jamrud Kuning (D. macrophyllum A. rich), Anggrek Kuning (D. connotum), Anggrek Dasi (Bulbophyllum sp), Anggrek Nenas (D. smilliae), Anggrek Kelinci (D. antenatum), Anggrek Kantung (Paphiopedillum violascens).

Potensi fauna yang ada antara lain Kakatua Raja (Pobosciger atterimus), Paradisea minor, Palanger sp, Lorius domicella, Cacatua galerita triton, Dendrolagus sp, Goura victoria, Ornitophera sp, Electus rotatus, Casuarius sp  serta beberapa jenis Kelelawar.  Salah satu jenis hewan karnivora berkantong yang ditemukan di kawasan ini adalah Dasyrysalbopunctatus. 

ž 2.2.4.4 Festival Danau Sentani
        Berbagai upaya telah dilaksanakan, terutama promosi dan penyiapan infrastruktur  dasar pariwisata di dalam kawasan Danau Sentani, Pantai Depapre, Agro Grime – Sekori. Sejak tahun 2007 telah diadakan even wisata, seni dan budaya berupa Pesta seni budaya dan Festival Danau Sentani.
ž 2.2.4.5 Kuliner dan Warisan Budaya
        Selain terkenal dengan panorama alamnya yang masih asri, Papua juga termashur memiliki kebudayaan yang belum lekang dimakan arus globalisasi. Dari segudang budaya dan tradisi yang dimiliki oleh propinsi yang memiliki wilayah paling luas di bumi pertiwi ini punya banyak sekali jenis tari-tarian rakyat. Semisal tarian pergaulan yang mereka juluki sebagai Yospan. Yospan sendiri merupakan perpanjangan dari kata Yosim Pancar. Alias harmonisasi dari dua tarian rakyat Papua, Yosim dan Pancar.
·         Tarian Yosim adalah tarian tua yang mirip dengan poloneis dari dansa Barat yang berasal dari daerah Sarmi, kabupaten di pesisir utara Papua. Ada juga sumber yang mengatakan bahwa Yosim berasal dari wilayah teluk Saireri (Serui, Waropen). Tarian Yosim Pancar memiliki dua regu dalam penampilannya, Regu Musisi dan Regu Penari. Regu musisi memainkan alat musik untuk mengiringi penari, alat musik yang dimainkannya seperti Gitar, Ukulele, Tifa, dan Bass Akustik. Ukulele, tifa dan Stem Bass biasanya dibuat sendiri. Seseorang yang sudah mahir bermain Stem Bass terkadang dapat bermain dengan telapak kaki yang biasanya alat musik ini dimainkan oleh jari dan telapak tangan.Penari Yospan lebih dari satu orang dengan gerakan dasar yang penuh semangat, dinamik dan menarik, Contoh gerakan yang terkenal adalah Gale-gale, Jef, Pacul Tiga, Seka dan lain-lain. Kemudian hal lainnya dalam tarian ini yang perlu anda ketahui adalah keunikan pakaian, dan aksesorisnya. Warna dan jenis pakaian yang digunakan masing-masing grup tari Yospan berbeda-beda, namun ciri khas untuk aksesori dalam semua tarian Papua hampir sama. 

 
Wisata Kuliner
Papeda adalah makanan khas wilayah Timur Indonesia yang disajikan dalam bentuk sup ikan kuah kuning yang dimakan dengan bubur sagu. Kalau Anda tidak terbiasa memakan papeda, maka awalnya Anda pasti kesulitan menyantap hidangan yang sangat lezat ini. Namun, ketika sudah mulai lihai, maka Anda tidak akan bisa berhenti sampai sup ikan kuah kuning tidak tersisa lagi di mangkok.
Selain papeda juga terdapat makanan khas yaitu Aunu senebre yaitu kelapa yang dioseng dengan minyak dan dimakan bersamaan papeda.Dijayapura juga terkenal dengan kekayaan lautnya,sehingga banyak dijual makanan yang beraneka seafood dijayapura.salah satu yang paling dincar para wisatawan adalah kelezatan ikan mujair rica-rica yang banyak kita temui dijayapura.

ž 2.2.4.6 Bidang Produksi
·         Batik papua
Batik Papua mememiliki corak yang cerah. Warna dasar merah menyala kerap menjadi warna favorit batik Papua dengan motif burung Cendrawasih serta alat musik Tifa seolah menyampaikan pesan dari mana batik ini berasal.batik Papua ini sangat menonjolkan kecantikan burung Cendrawasih dan alat musik Tifa. Tidak ada corak tanaman pada batik ini. Burung Cendrawasih dan Tifa di sana-sini dengan warna keemasan, sehingga terlihat menyolok dengan dasaran merah.Sebenarnya warna batik Papua tidak hanya merah, tetapi juga warna dasar lain yang bersifat cerah. Pewarnaannya masih menggunakan pewarna alami yang berasal dari buah pinang. Selain menggunakan bahan alami, batik Papua juga menggunakan motif yang melekat pada kedekatan dengan alam dan lebih riil, tidak seperti batik Jawa yang mengandung simbolisasi dalam penggunaan jenis motif.
·         Kekayaan hutan (Komoditas hasil hutan berupa kayu merbau)

·         Kekayaan laut, (perikanan)

·         Kerajinan kulit kayu, kain batik, dan buah matoa adalah oleh-oleh khas Papua yang banyak diincar wisatawan.

·         Selain itu ada juga produksi cokelat, Cokelat hasil bumi Papua ini dicampur dengan sari buah merah yang berkhasiat. Biji kakao ditanam di dataran tinggi dekat Jayapura.








RULINA Y.TITU EKI
JURUSAN: PLANOLOGI
UNIV.TARUMANAGARA





No comments:

Post a Comment