Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, di bawah sadar
maupun di atas sadar, perkembangan kota-kota di Indonesia seperti menuju ke
arah yang seragam dan mulai kehilangan ciri khas kedaerahan masing-masing.
Pembangunan yang menunjang berbagai aktifitas bisnis modern, seperti mal, apartemen,
gedung perkantoran atau apapun yang sejenis itu, menunjukkan bahwa kota-kota di
daerah memiliki kecenderungan menjadi sama dengan kota-kota besar yang
terlanjur mengadopsi kultur barat berkonsep metropolitan, megapolitan.
Keinginan untuk mendapatkan pendapatan yang
tinggi menjadikan pengelola/manajer kota sangat terbuka terhadap masuknya
modal, tanpa peduli bahwa modal bisa menggerus lokalitas atau nilai-nilai lokal
Hal inilah yang tengah terjadi di Kota Jayapura sendiri memiliki potensi yang besar yang dapat dikembangkan,misalnya sumber daya alam yang ada, Karena kondisi alam di jayapura masih alami.Pengembangan kota Jayapura saat ini dalam tahapan proses,
Hal inilah yang tengah terjadi di Kota Jayapura sendiri memiliki potensi yang besar yang dapat dikembangkan,misalnya sumber daya alam yang ada, Karena kondisi alam di jayapura masih alami.Pengembangan kota Jayapura saat ini dalam tahapan proses,
Oleh karena itu dibutuhkan suatu konsep
manajemen perkotaan yang baik. Salah satunya adalah dengan konsep City Branding dan Ecotourism, yaitu
dengan mencari, membentuk, dan kemudian menonjolkan identitas kota demi memasarkan
kota tersebut. Bagaimanapun, manajemen perkotaan modern memerlukan sokongan
investasi dan perkembangan, salah satunya dari pariwisata yang
sehat. Untuk itulah dibutuhkan sebuah konsep marketing kota yang baik, termasuk branding dan positioning.
Dalam rangka marketing, tentu saja tak salah
seandainya sebuah kota menonjolkan suatu identitas unik yang terekspresikan
dalam berbagai ranah, misalnya arsitektur dan tata kota, kegiatan kebudayaan, atau nilai
tertentu lainnya.Identitas sebuah
kota perlu digali dan ditonjolkan sebagai usaha pengingatan kolektif bagi warga
kota tentang asal mula proses menjadi
mereka.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud
Maksud dari penulisan ini adalah
melakukan pendekatan konsep City Branding dan Ecotourism pada Kota Jayapura diPapua.
Tujuan
Adapun tujuan
dari penulisan ini adalah :
1.
Mengetahui kualitas tempat, gaya hidup,
budaya, kegiatan dan keragaman yang menarik dari kota Jayapura tersebut.
2.
Membangun kota agar menjadi pilihan terbaik bagi calon pengunjung, mahasiswa,
investor, wisatawan, dan orang yang berada di Kota Jayapura.
3.
Untuk memperkenalkan kota Jayapura kepada masyarakat luas bahwa di daerah ini
memiliki potensi yang dikembangkan yang dapat menarik daya tarik parawisata
yang yang datang,maupun para investor.
1.3 Metode
dan Teknik Penulisan
Untuk
mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis mempergunakan metode
teknik studi kepustakaan atau studi pustaka. Tidak hanya itu, penulis juga
mencari bahan dan sumber-sumber dari media masa elektronik yang berjangkauan
internasional yaitu, Internet
Bab II
Isi
Isi
2.1 Landasan
Teori
City
Branding
City Branding adalah proses
atau usaha membentuk merek dari suatu kota untuk mempermudah pemilik kota
tersebut untuk memperkenalkan kotanya kepada target pasar
(investor, tourist, talent, event) kota tersebut dengan
menggunakan kalimat posisitioning, slogan, icon, eksibisi, dan berbagai media
lainnya.
Why brand
places?
Mengapa
sebuah negara atau daerah harus melakukan city branding?
Peningkatan
arus globalisasi menuntut berbagai negara atau daerah bersaing dengan negara
dan daerah lainnya dalam hal attention, influence, markets, investments,
businesses, visitors, residents, talent dan events. Untuk dapat bersaing,
Negara dan daerah harus merubah orientasi mereka dalam pengelolaan kawasan dari
local orientation ke global-cosmopolit orientation. Tidak saja antar negara
yang berkompetisi, akan tetapi dengan kota dan region tertentu diseluruh dunia.
Dengan
perkembangan ini, berbagai daerah di Indonesia dihadapkan pada persaingan
global dengan daerah dan kota lain di seluruh dunia yang tidak bisa
ditawar-tawar. Padang misalnya, tidak hanya bersaing dengan Bali, Jogja,
Bandung dan Jakarta, tetapi juga dengan Kualalumpur, Singapura, Phuket, Macau
dan kota lainnya di dunia.
Keuntungan
Melakukan City Branding?
Banyak keuntungan yang akan diperoleh jika
suatu daerah melakukan City Branding, antara lain: Daerah tersebut dikenal luas
(high awareness), disertai dengan persepsi yang baik Dianggap sesuai untuk
tujuan-tujuan khusus (specific purposes) Dianggap tepat untuk tempat investasi,
tujuan wisata, tujuan tempat tinggal, dan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
(events) Dipersepsikan sebagai tempat dengan kemakmuran dan keamanan yang
tinggi
Dalam
membuat sebuah city branding, terdapat beberapa kriteria yang harus
dipenuhi, diantaranya:
·
Attributes: Do they express a citys brand
character, affinity, style, and personality? (menggambarkan sebuah karakter,
daya tarik, gaya dan personalitas kota)
·
Message: Do they tell a story in a
clever, fun, and memorable way? (menggambarkan sebuah cerita secara pintar,
menyenangkan dan mudah atau selalu diingat)
·
Differentiation: Are they unique and
original? (unik dan berbeda dari kota-kota yang lain)
·
Ambassadorship: Do they inspire you to
visit there, live there, or learn more? (Menginsipirasi orang untuk datang dan
ingin tinggal di kota tersebut
Sebuah kota yang mempunyai kriteria ambassadorship
menggambarkan kota yang baik sehingga sangat menarik bagi semua orang untuk
ingin datang dan tinggal di kota tersebut. Kota yang baik harus mempunyai
beberapa hal berikut:
·
Offer attractive employment. Mempunyai kesempatan kerja yang
menarik bagi para professional dan pencari kerja.
·
Not be unduly expensive in relation to wages. Biaya hidup
harus sesuai dengan standar upah dan gaji.
·
Provide good and affordable housing. Menyediakan
perumahan yang baik dan terjangkau.
·
Have reasonable public transportation. Mempunyai
sarana transportasi umum yang nyaman dan memadai.
·
Have good schools and recreational/cultural attractions. Mempunyai
sekolah dan perguruan tinggi yang baik serta tempat-tempat tujuan rekreasi dan
atraksi budaya yang indah
·
Have a
reasonable climate. Mempunyai iklim
yang menyenangkan.
Ecotourism
Ecotourism adalah
jenis kepariwisataan berbasis alam yang memberi manfaat bagi masyarakat dan
destinasi setempat baik dalam hal lingkungan alam, budaya maupun ekonomi. Ecotourism
didefinisikan sebagai “perjalanan yang bertanggung jawab ke wilayah alam yang
disertai upaya melestarikan lingkungan dan memperbaiki kesejahteraan penduduk
setempat”.para pelaku ekowisata. Ecotourism menghadirkan
seperangkat prinsip yang telah berhasil dilaksanakan di berbagai masyarakat
global dan telah didukung luas oleh industri (pariwisata) maupun penelitian
akademik.
Sebagaimana
ecotourism, istilah-istilah seperti sustainable tourism
dan responsible tourism berakar dari konsep pembangunan
berkelanjutan (sustainable development), yaitu “pembangunan yang
memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengabaikan kemampuan generasi mendatang
untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri (Bruntland Commission, 1987).
Adanya unsur plus plus di atas
yaitu kepudulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan
dan peningkatan kesejahtraan masyarakat setempat ditimbulkan oleh:
ü
Kekuatiran akan makin rusaknya lingkungan oleh
pembangunan yang bersifat eksploatatif terhadap sumber daya alam.
ü
Asumsi bahwa pariwisata membutuhkan lingkungan
yang baik dan sehat.
ü
Kelestarian lingkungan tidak mungkin dijaga
tanpa partisipasi aktif masyarakat setempat.
ü
Partisipasi masyarakat lokal akan timbul jika
mereka dapat memperoleh manfaat ekonomi ('economical benefit') dari lingkungan
yang lestari.
ü
Kehadiran wisatawan (khususnya ekowisatawan)
ke tempat-tempat yang masih alami itu memberikan peluas bagi penduduk setempat
untuk mendapatkan penghasilan alternatif dengan menjadi pemandu wisata, porter,
membuka homestay, pondok ekowisata (ecolodge), warung dan usaha-usaha lain yang
berkaitan dengan ekowisata, sehingga dapat meningkatkan kesejahtraan mereka
atau meningkatkan kualitas hidpu penduduk lokal, baik secara materiil,
spirituil, kulturil maupun intelektual.
2.2
Pembahasan
2.2.1 Profil dan
letak astronomis serta geografis kota jayapura
Nama Resmi : Kota Jayapura
Ibukota :
Jayapura
Provinsi : PAPUA
Astronomis : 1°28”17,26”LS
- 3°58’082”LS dan 137°34’10,6”BT - 141°0’8’22”BT
Luas
Wilayah : 935,92
Km2
Jumlah
Penduduk :
377.773 Jiwa (data tahun 2011 )
Wilayah
Administrasi :
Kabupaten 4,Kecamatan: 5, Kelurahan:25, Desa:13
Batas-batas
wilayah:
Utara : Samudera Pasifik
Selatan : Distrik Arso Kabupaten Keerom
Barat : Distrik Sentani dan Depapre
Kabupaten Jayapura
Timur : NEGARA PAPUA NUGINI
2.2.2 Topografi
Wilayah & Mata Pencaharian
ü
Topografi daerah cukup bervariasi, mulai dari
dataran hingga landai dan berbukit / gunung 700 meter di atas permukaan air
laut. Kota Jayapura dengan luas wilayah 94.000 Ha terdapat ± 30% tidak layak
huni, karena terdiri dari perbukitan yang terjal, rawa-rawa dan hutan di
lindung dengan kemiringan 40% bersifat konservasi dan hutan lindung.
ü
Perekonomian di kota Jayapura termasuk
berkembang. Kota Jayapura yang terus berkembang pesat dan menjadi kota
terpenting di tanah papua, menjadi salah satu kota yang sangat menjanjikan.
Tampak Swiss Bell Hotel di Kota Jayapura, yang merupakan salah satu dari mata
pencaharian kota Jayapura. Dan aktivitas perdagangan warga Kota Jayapura di
pasar tradisional, yang pada umumnya banyak bertumpu pada komoditas pertanian,
perkebunan, dan perikanan untuk pokok sehari-hari.
2.2.3
Visi dan Misi Kota Jayapura
Visi :
“Membangun jayapura kedepan (2010-2015)
sebagai kota beriman yang modern, mandiri, bersatu, dan sejahtera berbasis
budaya lokal”
Misi :
1.
Mewujudkan kota jayapura yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa
dan beriman dalam arti bersih indah aman dan nyaman
2.
Mewujudkan kota jayapura yang modern, mandiri, bersatu, dan sejahtera
3.
Mewujudkan kota jayapura sebagai pusat jasa perdagangan, pendidikan dan
pariwisata
4.
Mewujudkan kota jayapura yang berbudaya dalam arti menghargai nilai-nilai
kearifan lokal,berperikemanusiaan dan berperikeadilan.
2.2.4 Faktor
Penunjang Untuk Meningkatkan Kota Jayapura
2.2.4.1 Tempat Wisata/Objek Pariwisata
Potensi
pariwisata di Kabupaten Jayapura berupa daya tarik obyek-obyek pada kawasan tertentu yang dibagi
dalam 5 (lima) kawasan pengembangan pariwisata yaitu kawasan Danau Sentani,
kawasan Pantai Depapre, kawasan Agro Grime-Sekori, kawasan pariwisata alam
Pantai Demta dan kawasan ekowisata
Kaureh – Unurun Guay.
Setiap
kawasan memiliki obyek-obyek daya tarik khusus
yang terkait dengan keseimbangan alam dan beberapa unsur dari kebudayaan komunitas disamping sejarah
peninggalan perang dunia kedua dan pemerintahan masa lalu serta pengaruh
perubahan peradaban yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pembawa ajaran
gereja Kristen.
Obyek
wisata yang ada di kabupaten Jayapura sebenarnya cukup memadai, jumlah obyek
wisata alam dan buatan yang ada sebanyak 51 obyek yang tersebar di 13 Distrik
antara lain Danau Sentani, Pantai Tablanusu, Pantai Bukisi, Kolam Air Tawar
Tablanusu, Kali Biru, Air Terjun Penta dan sebaginya. Obyek wisata Budaya dan
Sejarah sebanyak 28 obyek yang tersebar di
9 distrik antara lain lukisan tradisional diatas kulit kayu, Tugu Mac
arthur, Landasan Meriam Tentara sekutu, Tanki minyak dan pelabuhan sekutu, Tugu
Yawa Datum, Tugu Jepang dan lain-lain.
a.
MONUMEN PENDARATAN TENTARA SEKUTU (Tugu Mac
Achtur)
Tugu
Pendaratan tentara sekutu ini didirikan untuk mengenang Pendaratan tentara
Sekutu pada tanggal 22 April 1944 pukul 10.00 pagi di Pantai Hamadi. Operasi
Pendaratan ini diberi nama Sandi RECKLESS dibawah pimpinan Jenderal Douglas MC
Arthur dengan dibantu Laksamana D.E. Barbey dan Letnan Jenderal R.L.
Einchelberger. Jenderal Douglas MC
Arthur yang bermarkas komando diatas kapal induk NAHSVILLE mengerahkan personil
dari Devisi Infantri ke-24, ke-32 dan ke-41 Amerika Serikat yang berjumlah
55.000 orang terdiri dari 37.500 orang pasukan tempur dan 18.000 orang non
tempur dengan keahlian dalam berbagai bidang terutama tehnik.
b.
TELUK YOUTEFA
Sebuah
teluk dengan panorama yang sangat indah. Teluk ini secara resmi memang sangat
indah, namun mempunyai arti khusus dalam Perang Dunia II, baik segi tentara
Jepang maupun tentara Sekutu dan Amerika Serikat, karena letak teluk ini sangat
strategis. Pada tanggal 19 April 1942 bala tentera Jepang masuk di Teluk Yotefa
dan mendarat di PIM dan Abe pantai. Dengan diyakininya, bahwa letak Hollanda
sangat strategis, maka Jepang melabuhkan dua buah kapal perang beserta
marinirnya di Teluk Yotefa pada 6 Mei 1942.
Diteluk
ini masih terdapat peninggalan sejarah Perang Dunia II berupa bangkai-bangkai
kapal Jepang maupun Sekutu yang tenggelam, sedang di Abe Pantai dibangun sebuah
tugu peringatan Pendaratan tentara Jepang. Ternyata teluk yang terlindung ini
menjadikan Hollandia sebagai tumpuan pertahanan Jepang. Begitu pula Perbekalan
yang dimiliki Jepang di Hollandia diakui sekutu sebagai satu-satunya pusat
Perbekalan yang terbesar dan terkuat oleh bala tentara Jepang di seluruh
wilayah Pasifik.
c.
PANTAI BASE G
Pantai
yang indah membentang disepanjang Samudera Pasifik. Pasoirnya putih dan airnya
yang jernih menjadikan pantai ini ideal bagi penggemar renang mandi di sinar
matahari. Tempat ini pada saat diduduki tentara Sekutu dijadikan sebagai Basis
G. Pantai ini dapat dicapai dengan berbagai jenis kendaraan.
d.
MONUMEN YOS SUDARSO
Monumen in
dibangun untuk mengenang jasa Komodor Yos Sudarso yang gugur dalam pertempuran
melawan Belanda di laut Arafuru tahun 1962, dalam rangka operasi pembebasan
Irian barat. Monumen ini terletak di Taman Imbi, pusat Kota Jayapura.
e.
PANTAI TABLANUSU
Pantai di Kampung Tablanusu tergolong unik. Berbeda dari
pantai-pantai lain yang biasanya berpasir, pantai di Tablanusu tertutup
kerikil-kerikil halus dengan diameter 1-4 sentimeter. Bentuknya mirip dengan
batu kali yang licin.Sebagai lokasi wisata percontohan, berbagai fasilitas pun
sudah dibangun di Tablanusu.Tersedia home stay dan Suwae Resort.Tidak hanya
wisata pantai, Tablanusu juga menawarkan wisata petualangan dengan menyusuri
perbukitan di belakang kampung tersebut Wisata alam, dengan hutan desa , pesona
Danau Dukumbo yang masih alami. Di dalam hutan, wisatawan dapat melihat
berbagai jenis tumbuhan dan mendengarkan aneka kicauan burung. Sedangkan di
danau alamnya terdapat banyak ikan, terutama ikan bandeng (chanos chanos), ikan
mujair (oreochromis mossambicus), dan ikan mas (cyprinus carpio).
2.2.4.2
Hotel sebagai Pusat Bisnis Jayapura
Ada
sejumlah hotel yang memiliki pendingin ruangan yang tersedia di jantung kota
Jayapura, namun harga di kota ini akan lebih mahal dibandingkan dengan daerah
lain di Papua.misalnya saja hotel sentani dan hotel swiss hotel.
Hotel
ini biasanya digunakan untuk urusan bisnis yang biasa diadakan dikota
jayapura,maupun tempat ini juga banyak dikunjungi oleh para turis yang yang
berdatangan dikota jayapura.swiss hotel dan sentani mempunyai view masing-masing
yang menarik para wisata untuk menginap dihotel kedua tersebut.View yang
ditawarkan oleh hotel swiss pemandangan langsung ke laut dan memiliki layanan
dan fasilitas yang memadai.sedangkan hotel sentani viewnya langsung ke danau
sentani yang merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi.
2.2.4.3
Cagar Alam
Cagar alam di kota jayapura dapat
dikembangkan untuk menjadi objek wisata.Yang dapat dijadikan sarana
pembelajaran bagi pengunjung yang datang mengunjungi cagar alam pengunungan cyclop.Disana
kita dapat melihat berbagai macam fauna maupun flora yang berada di daerah
jayapura
Potensi
flora dan Fauna di kawasan ini terdiri dari 5 tipe ekositem utama yaitu Hutan
Hujan dataran rendah (Lowland Rainforest), Hutan Pegunungan (Mountain Forest),
Hutan Sekunder (Secondary forest), Padang Rumput (Grassland). Seluruh ekosistem
merupakan ekosistem alami.
Potensi Flora dalam kawasan ini
adalah Pometia sp, Instia bijuga, Anisoptera sp, Dilennia sp, Dracontomelon sp,
Firmiana sp, Callophylum sp, Myritica sp, Araucaria cuninghammi, Castanopsis
sp, Querqus spp, Sapotaceae (Burcella magusun), Callophylum carii,
Ficus spp dan Syzybium spp dan
beberapa jenis Anggrek seperti Anggrek Hitam (Dendrobium lasianthera),
Anggrek besi (D. violaceoflavens), Anggrek Jamrud Hitam (D. macrophyllum var.
gigantheum), Anggrek Jamrud Kuning (D. macrophyllum A. rich), Anggrek Kuning
(D. connotum), Anggrek Dasi (Bulbophyllum sp), Anggrek Nenas (D. smilliae),
Anggrek Kelinci (D. antenatum), Anggrek Kantung (Paphiopedillum violascens).
Potensi
fauna yang ada antara lain Kakatua Raja (Pobosciger atterimus), Paradisea
minor, Palanger sp, Lorius domicella, Cacatua galerita triton, Dendrolagus sp,
Goura victoria, Ornitophera sp, Electus rotatus, Casuarius sp serta
beberapa jenis Kelelawar. Salah satu jenis hewan karnivora berkantong
yang ditemukan di kawasan ini adalah Dasyrysalbopunctatus.
2.2.4.4
Festival Danau Sentani
Berbagai
upaya telah dilaksanakan, terutama promosi dan penyiapan infrastruktur dasar pariwisata di dalam kawasan Danau
Sentani, Pantai Depapre, Agro Grime – Sekori. Sejak tahun 2007 telah diadakan
even wisata, seni dan budaya berupa Pesta seni budaya dan Festival Danau
Sentani.
2.2.4.5
Kuliner dan Warisan Budaya
Selain terkenal dengan panorama alamnya
yang masih asri, Papua juga termashur memiliki kebudayaan yang belum lekang
dimakan arus globalisasi. Dari segudang budaya dan tradisi yang dimiliki oleh
propinsi yang memiliki wilayah paling luas di bumi pertiwi ini punya banyak
sekali jenis tari-tarian rakyat. Semisal tarian pergaulan yang mereka juluki
sebagai Yospan. Yospan sendiri merupakan perpanjangan dari kata Yosim Pancar.
Alias harmonisasi dari dua tarian rakyat Papua, Yosim dan Pancar.
·
Tarian Yosim adalah tarian tua yang mirip dengan
poloneis dari dansa Barat yang berasal dari daerah Sarmi, kabupaten di pesisir
utara Papua. Ada juga sumber yang mengatakan bahwa Yosim berasal dari wilayah
teluk Saireri (Serui, Waropen). Tarian Yosim Pancar memiliki dua regu dalam
penampilannya, Regu Musisi dan Regu Penari. Regu musisi memainkan alat musik
untuk mengiringi penari, alat musik yang dimainkannya seperti Gitar, Ukulele,
Tifa, dan Bass Akustik. Ukulele, tifa dan Stem Bass biasanya dibuat sendiri.
Seseorang yang sudah mahir bermain Stem Bass terkadang dapat bermain dengan
telapak kaki yang biasanya alat musik ini dimainkan oleh jari dan telapak
tangan.Penari Yospan lebih dari satu orang dengan gerakan dasar yang penuh
semangat, dinamik dan menarik, Contoh gerakan yang terkenal adalah Gale-gale,
Jef, Pacul Tiga, Seka dan lain-lain. Kemudian hal lainnya dalam tarian ini yang
perlu anda ketahui adalah keunikan pakaian, dan aksesorisnya. Warna dan jenis
pakaian yang digunakan masing-masing grup tari Yospan berbeda-beda, namun ciri
khas untuk aksesori dalam semua tarian Papua hampir sama.
Wisata
Kuliner
Papeda adalah makanan khas wilayah Timur Indonesia yang disajikan
dalam bentuk sup ikan kuah kuning yang dimakan dengan bubur sagu. Kalau Anda
tidak terbiasa memakan papeda, maka awalnya Anda pasti kesulitan menyantap
hidangan yang sangat lezat ini. Namun, ketika sudah mulai lihai, maka Anda
tidak akan bisa berhenti sampai sup ikan kuah kuning tidak tersisa lagi di
mangkok.
Selain papeda juga terdapat makanan khas yaitu
Aunu senebre yaitu kelapa yang dioseng dengan minyak dan dimakan bersamaan papeda.Dijayapura juga terkenal dengan
kekayaan lautnya,sehingga banyak dijual makanan yang beraneka seafood
dijayapura.salah satu yang paling dincar para wisatawan adalah kelezatan ikan
mujair rica-rica yang banyak kita temui dijayapura.
2.2.4.6 Bidang
Produksi
·
Batik papua
Batik Papua mememiliki corak yang cerah. Warna dasar merah menyala
kerap menjadi warna favorit batik Papua dengan motif burung Cendrawasih serta alat
musik Tifa seolah menyampaikan pesan dari mana batik ini berasal.batik Papua
ini sangat menonjolkan kecantikan burung Cendrawasih dan alat musik Tifa. Tidak
ada corak tanaman pada batik ini. Burung Cendrawasih dan Tifa di sana-sini
dengan warna keemasan, sehingga terlihat menyolok dengan dasaran
merah.Sebenarnya warna batik Papua tidak hanya merah, tetapi juga warna dasar
lain yang bersifat cerah. Pewarnaannya masih menggunakan pewarna alami yang
berasal dari buah pinang. Selain menggunakan bahan alami, batik Papua juga
menggunakan motif yang melekat pada kedekatan dengan alam dan lebih riil, tidak
seperti batik Jawa yang mengandung simbolisasi dalam penggunaan jenis motif.
·
Kekayaan hutan (Komoditas hasil hutan berupa kayu merbau)
·
Kekayaan laut, (perikanan)
·
Kerajinan kulit kayu, kain batik, dan buah matoa adalah oleh-oleh
khas Papua yang banyak diincar wisatawan.
·
Selain itu ada juga produksi cokelat, Cokelat hasil bumi Papua ini
dicampur dengan sari buah merah yang berkhasiat. Biji kakao ditanam di dataran
tinggi dekat Jayapura.
RULINA Y.TITU EKI
JURUSAN: PLANOLOGI
UNIV.TARUMANAGARA
JURUSAN: PLANOLOGI
UNIV.TARUMANAGARA
No comments:
Post a Comment