Banyak yang bilang,tidak ada impian yang besar asal kita punya niat dan
kegigihan untuk mewujudkannya. Tapi devi justru menggangap impiannya terlalu
sulit untuk terwujud.....!
“Hai..devi, kenapa kamu?” Tanya Verry yang tahu-tahu sudah
duduk disampingnya.Ia memegang kepala sahabatnya yang terkulai lemas diatas
meja.
“Kamu sakit yah...?” tnyanya dengan khawatir
Devi menegakkan tubuhnya lalu menjawab, “Enggak kok,, Aku enggak sakit.”
“kalau gitu kita ke kantin yuk, mumpung jam istirahat nih?”
Devi menggelengkan kepala,”Enggak ah,aku malas.”
Melihat ekspresi Devi yang nggak mute membuat Verry menjadi penasaraan apa sih yang sebenarnya terjadi?
“Kamu itu kenapa sih, kayak orang yang nggak punya semangat hidup aja?” ujar Verry sambil melihat sahabatnya tersebut.
Devipun memandang Verry dengan expresi yang datar tanpa kata apapun yang terucap dari mulutnya seakan orang bisu sesaat.
“Dev....kamu sahabat saya dari SD jadi cerita aja apa yang membuat kamu seperti ini?” Ujar verry yang sedih melihat kondisi sahabatnya.
“Hidup ini memang nggak adil sama aku.... kemarin Cindy cs mengejek aku lagi”
ungkap devi sambil menahan air matanya
“Kamu sakit yah...?” tnyanya dengan khawatir
Devi menegakkan tubuhnya lalu menjawab, “Enggak kok,, Aku enggak sakit.”
“kalau gitu kita ke kantin yuk, mumpung jam istirahat nih?”
Devi menggelengkan kepala,”Enggak ah,aku malas.”
Melihat ekspresi Devi yang nggak mute membuat Verry menjadi penasaraan apa sih yang sebenarnya terjadi?
“Kamu itu kenapa sih, kayak orang yang nggak punya semangat hidup aja?” ujar Verry sambil melihat sahabatnya tersebut.
Devipun memandang Verry dengan expresi yang datar tanpa kata apapun yang terucap dari mulutnya seakan orang bisu sesaat.
“Dev....kamu sahabat saya dari SD jadi cerita aja apa yang membuat kamu seperti ini?” Ujar verry yang sedih melihat kondisi sahabatnya.
“Hidup ini memang nggak adil sama aku.... kemarin Cindy cs mengejek aku lagi”
ungkap devi sambil menahan air matanya
Verry memahami
perasaan sahabatnya, dia tau kalau si devi sangat mudah tersinggung dan kehilangan kepercayaan
dirinya....
“Apa
dia mengejek kamu karena hidung kamu yang pesek....,ah klau itu nggak usah
dimasuki kedalam
hati buang aja kelaut, sono.....!” ujar Verry menghibur sahabatnya.
Devi emang
menjadi bahan olokan Cindy cs karena mereka memanggilnya si pesek tomat.....Karena
hidung devi yang pesek dan sering merah ketika dipegang....
Cindy cs adalah sekumpulan cewek-cewek dikelas yang sering sekali menjadikan devi sebagai bahan olokan mereka.Cindy termasuk siswa berprestasi dikelas dan dy juga mempunyai paras yang cantik namun bagi devi, cindy itu orang yang paling rese dan menjadi musuh bubuyutannya.
“Verry....kayaknya aku mati aja yah.”ujar devi yang muram
“Kamu...gila yah hidup ini tidak ada yang sempurna so kamu nggak usah dengarin perkataan si cindy cs itu” kesal verry dengan nada marah
“terus aku harus gimana?” Ujarnya dengan bingung
“Aku rasa kamu harus lebih kenal diri kamu sendiri secara detail lagi, karena itu merupakan kunci keberhasilan dalam hidup kamu..”
Cindy cs adalah sekumpulan cewek-cewek dikelas yang sering sekali menjadikan devi sebagai bahan olokan mereka.Cindy termasuk siswa berprestasi dikelas dan dy juga mempunyai paras yang cantik namun bagi devi, cindy itu orang yang paling rese dan menjadi musuh bubuyutannya.
“Verry....kayaknya aku mati aja yah.”ujar devi yang muram
“Kamu...gila yah hidup ini tidak ada yang sempurna so kamu nggak usah dengarin perkataan si cindy cs itu” kesal verry dengan nada marah
“terus aku harus gimana?” Ujarnya dengan bingung
“Aku rasa kamu harus lebih kenal diri kamu sendiri secara detail lagi, karena itu merupakan kunci keberhasilan dalam hidup kamu..”
Perkataan
Verry membuatku semakin bingung.Sebenarnya devi ingin hidung mancung
agar tidak diganggu lagi sama teman-temannya.
Dalam hati devi sebenarnya enggak pernah malu dengan kondisinya yang begini, namun terkadang kesabarannya menguap dan mendadak hilang setelah mendengar banyak cemohan dari teman-temannya,terutama Cindy cs.
Namun,biarpun devi enggak pernah merasa malu bukan berarti ia nggak pernah merasa iri melihat orang-orang yang memiliki hidung mancung...
Dalam hati devi sebenarnya enggak pernah malu dengan kondisinya yang begini, namun terkadang kesabarannya menguap dan mendadak hilang setelah mendengar banyak cemohan dari teman-temannya,terutama Cindy cs.
Namun,biarpun devi enggak pernah merasa malu bukan berarti ia nggak pernah merasa iri melihat orang-orang yang memiliki hidung mancung...
“Gila mahal banget biaya rhinoplasty!” seru devi pada
verry ketika mereka berdua berada dikantin sekolah. Hari itu devi nggak sengaja
membaca artikel disebuah majalah remaja yang ia beli sehari
sebelumnya,sementara si verry sibuk memakan bakso yang dibelinya.
“Ah....harganya 30-60 juta”! ujar devi membacanya
Sahabat devi yang terlahir sebagai anak orang kaya itu terbatuk begitu mendengar jumlah uang yang dikatakannya
“Emang biaya apaan sih,sampai mahal begitu?” tanya verry yang begitu kaget.
“rhinoplasty, rry .itu loh operasi untuk membuat hidung kita menjadi mancung”ujar devi.
lni kamu lihat deh, hidung pesek cewek ini jadi mancungkan selesai melakukan operasi plastik lanjut devi sembari menunjukkan perubahan hasil operasi rhinoplasty pada verry.
“Ah....harganya 30-60 juta”! ujar devi membacanya
Sahabat devi yang terlahir sebagai anak orang kaya itu terbatuk begitu mendengar jumlah uang yang dikatakannya
“Emang biaya apaan sih,sampai mahal begitu?” tanya verry yang begitu kaget.
“rhinoplasty, rry .itu loh operasi untuk membuat hidung kita menjadi mancung”ujar devi.
lni kamu lihat deh, hidung pesek cewek ini jadi mancungkan selesai melakukan operasi plastik lanjut devi sembari menunjukkan perubahan hasil operasi rhinoplasty pada verry.
“Wah jadi tambah cantik yah, cewek ini sesudah dioperasi!”
kata verry berdecak kagum
“Andai aja aku punya uang banyak atau terlahir jadi anak orang kaya,aku pengin juga melakukannya kayak gini supaya hidungku jadi mancung nggak jadi pesek lagi.”
verry mendengar dengan antusias harapan devi meskipun cewk itu enggak sepenuh hati melantangkannya karena devi Cuma berkata sebatas mimpi aja.
“Andai aja aku punya uang banyak atau terlahir jadi anak orang kaya,aku pengin juga melakukannya kayak gini supaya hidungku jadi mancung nggak jadi pesek lagi.”
verry mendengar dengan antusias harapan devi meskipun cewk itu enggak sepenuh hati melantangkannya karena devi Cuma berkata sebatas mimpi aja.
“Terobsesi banget untuk mancung yah!”sindir verry seraya
mengganggu sahabatnya
“Aku nggak terobsesi kok tapi cuma mimpi, bolehkan?” sahut devi seraya memanyunkan bibirnya.”Cuma pengen nyenangin diri sendiri aja,enggak ada salahnya?Lagian aku tau nggak bakalan terjadi.”
Verry tau sebenarnya devi ingin melakukannya namun ia mencoba untuk memaksa kehendaknya soalnya dia berasal dari keluarga yang sederhana.
Devi tersentak kaget melihat selembar kwuitansi yang bertulis bilangan: Seratus juta Rupiah tergeletak dijalan kecil yang menuju kerumahnya ia pun mengambilnya dan segera menuju kerumah.
Sesampai dirumah,devi menimbang-nimbang siapa gerangan yang tanpa sadar menjatuhkannya?.
“Aku nggak terobsesi kok tapi cuma mimpi, bolehkan?” sahut devi seraya memanyunkan bibirnya.”Cuma pengen nyenangin diri sendiri aja,enggak ada salahnya?Lagian aku tau nggak bakalan terjadi.”
Verry tau sebenarnya devi ingin melakukannya namun ia mencoba untuk memaksa kehendaknya soalnya dia berasal dari keluarga yang sederhana.
Devi tersentak kaget melihat selembar kwuitansi yang bertulis bilangan: Seratus juta Rupiah tergeletak dijalan kecil yang menuju kerumahnya ia pun mengambilnya dan segera menuju kerumah.
Sesampai dirumah,devi menimbang-nimbang siapa gerangan yang tanpa sadar menjatuhkannya?.
Sisi jelek hatinya menyuruhnya untuk segera mencairkan uang tersebut dibank segera agar dapat melakukan operasi tersebut.Bisa sajakan orang yang punya cek ini belum menyadari kalau cek miliknya telah tercecer dijalanan,pikir devi.
Masalahnya penjelasan apa yang harus ia katakan kepada keluarganya terutama mamanya namun itu menjadi urusan belakang.
Devi senyum-senyum sendiri membayangkan dirinya bisa
melunturkan cemohan teman-temannya sekolahnya terutama cindy cs kalau dia sudah
berubah menjadi mancung.
Tapi sisi baik hatinya mengatakan devi agar ia menuju
kantor polisi untuk menyerahkan cek itu karena ia tidak punya hak apa-apa atas
uang dalam cek yang telah ia temukan. Siapa tahu yang punya sedang mencari-cari
kemana raibnya cek ini? Dan siapa tau oarangnya sangat membutuhkan uang
tersebut.
Devipun pusing memikirkan nya
Devipun pusing memikirkan nya
Keesokan harinya devi sudah memantapkan hatinya. Ia
memilih untuk menyerahkan cek tersebut kekantor polisi,devi menyadari itu
memang bukan haknya.
Dalam hatinya devi bersyukur setidaknya diusianya yang ketujuhbelas tahun ini ia menemukan kejadian besar dalam hidupnya menemukan cek senilai seratus juta rupiah!
Dalam hatinya devi bersyukur setidaknya diusianya yang ketujuhbelas tahun ini ia menemukan kejadian besar dalam hidupnya menemukan cek senilai seratus juta rupiah!
Rencananya ia ingin mengajak verry untuk melaporkannya
kekantor polisi,namun ia harus memberitahukannya terlebih dahulu namun setelah
mendengar hal tersebut reaksi verry santai aja.
“kamu kayaknya tidak kelihatan kaget sama sekali? Atau kamu pikir kalau aku ini berbohong ya?” Tanya devi penuh rasa penasaran melihat tingkah laku sahabatnya yang aneh.
Ia pun lalu mengeluarkan cek yang ia temukan.
“Nih, kalo nggak percaya! Ini ceknya...”
Verry pun mengela napasnya lalu tersenyum katanya “Ia aku percaya kok,terus apa yang akan kita lakukan?”
“aku ingin menyerahkan cek ini kekantor polisi!”
“kok nyerahinnya kekantor polisi? Tanyanya heran. “kenapa kamu nggak cairin uang itu aja untuk operasi tersebut,dev?!”
“Biarpun aku punya hidung pesek kayak tomat merah dan aku ingin merubahnya tapi bukan berarti aku harus menghalalkan berbagai cara untuk mewujudkannya.Namun aku bersyukur kok ini adalah pemberian Tuhan so, kita sepatuhnya bersyukur kepada-Nya.
“Mau kan temanin aku kekantor polisi?” Bisik devi
“Kita nggak perlu kekantor polisi” ujar verry
Devipun aneh melihat perilaku sahabatnya yang aneh katanya “Maksudnya apa? Ini duit orang kita harus segera mengembalikannya.”
“Sebenarnya cek itu punya aku. Kemarin aku menyuruh Pak gujon, supir pribadi keluargaku buat meletakkan cek itu dijalan menuju rumah kamu.
Pak gujon sengaja ngebuntutin kamu sepulang sekolah untuk mastiin kalo kamu orang yang bakal menemukan cek itu ujar verry hati-hati,ingin mengetahui reaksi awal devi, “Pak gujon juga ngeliat langsung kok dari kejauhan waktu kamu memungut cek itu dari jalanan.”
“kamu kayaknya tidak kelihatan kaget sama sekali? Atau kamu pikir kalau aku ini berbohong ya?” Tanya devi penuh rasa penasaran melihat tingkah laku sahabatnya yang aneh.
Ia pun lalu mengeluarkan cek yang ia temukan.
“Nih, kalo nggak percaya! Ini ceknya...”
Verry pun mengela napasnya lalu tersenyum katanya “Ia aku percaya kok,terus apa yang akan kita lakukan?”
“aku ingin menyerahkan cek ini kekantor polisi!”
“kok nyerahinnya kekantor polisi? Tanyanya heran. “kenapa kamu nggak cairin uang itu aja untuk operasi tersebut,dev?!”
“Biarpun aku punya hidung pesek kayak tomat merah dan aku ingin merubahnya tapi bukan berarti aku harus menghalalkan berbagai cara untuk mewujudkannya.Namun aku bersyukur kok ini adalah pemberian Tuhan so, kita sepatuhnya bersyukur kepada-Nya.
“Mau kan temanin aku kekantor polisi?” Bisik devi
“Kita nggak perlu kekantor polisi” ujar verry
Devipun aneh melihat perilaku sahabatnya yang aneh katanya “Maksudnya apa? Ini duit orang kita harus segera mengembalikannya.”
“Sebenarnya cek itu punya aku. Kemarin aku menyuruh Pak gujon, supir pribadi keluargaku buat meletakkan cek itu dijalan menuju rumah kamu.
Pak gujon sengaja ngebuntutin kamu sepulang sekolah untuk mastiin kalo kamu orang yang bakal menemukan cek itu ujar verry hati-hati,ingin mengetahui reaksi awal devi, “Pak gujon juga ngeliat langsung kok dari kejauhan waktu kamu memungut cek itu dari jalanan.”
“Apa?!” seru devi kaget dan tidak percaya. Ia merasa
sedang dipermainkan oleh sahabatnya sendiri.Benarkah itu? Kok tega-teganya
verry berbuat seperti itu, apa sih maksudnya,pikir devi.”Buat apa sih kamu
lakukan itu?”
Devi benar-benar marah sampai-sampai membuat verry merasa
bersalah denagn tindakannya itu.
“ Sorry, dev.sorry banget, tapi aku tidak bermaksud jelek kok? Sumpah deh!”
“kalau kamu nggak bermaksud jelek trus kenapa kamu lakuin hal tersebut.” Devi terdengar sudah kehabisan kesabaran.
“Aku cuma pengen tahu,sejujurnya apa sih sahabatku.....”
“Apa? Kamu itu ya.....” Devi nggak melanjutkan kata-katanya karena melihat raut wajah verry yang mengaku bersalah.
“Maafin aku,Dev.Aku benar-benar minta maaf sama kamu.”
akhirnya hati devipun luluh untuk memaafkannya.
“ Sorry, dev.sorry banget, tapi aku tidak bermaksud jelek kok? Sumpah deh!”
“kalau kamu nggak bermaksud jelek trus kenapa kamu lakuin hal tersebut.” Devi terdengar sudah kehabisan kesabaran.
“Aku cuma pengen tahu,sejujurnya apa sih sahabatku.....”
“Apa? Kamu itu ya.....” Devi nggak melanjutkan kata-katanya karena melihat raut wajah verry yang mengaku bersalah.
“Maafin aku,Dev.Aku benar-benar minta maaf sama kamu.”
akhirnya hati devipun luluh untuk memaafkannya.
Setidaknya Verry sama sekali tidak berniat untuk melukai
perasaannya, toh itu tujuan sebenarnya verry ingin menguji kejujuran sahabatnya
yang mungkin jarang bisa kita temukan dizaman sekarang.
No comments:
Post a Comment