Seharusnya aku bisa berkata aku tak bisa mmahami pljran itu dgn baik
Namun aku sok pintar klau sy bisa
Bertindak sprti orng pintar klau
Trnyta Bodoh
Berbhong kpda orng lain
Nmun orng itu tau kbhonganmu
Sehingga mndpt malu sndiri
Berusaha jujur adlh cra trbaik dlm mnjlanin khdupanku
Ingatanku smakin lama memudar
Cpt lp kjadian2 yg brusan trjdi
Apakh aku sebodoh ini?
Tak ada yg mw mndngarkan aku.
Krna aku ini bdoh
Tak ada yg mw brteman dgn aku
Krna aku ini bdoh?.....
Sunday, March 24, 2013
Friday, March 22, 2013
Rasanya Dikucilkan
Bukan ditakdirkan dari keluarga yang ternama
Bukan ditakdirkan sepintar,secerdas kalian
Bukan ditakdirkan bisa seaktif kalian
Bukan robot yang bisa diperalat oleh kalian
Bukan apa-apa
Tak ada yang tau dikala saat kesedihan melanda
Perhatiaan yang ada hnya sebuah kemunafikan
Ingin sekali menjauhkan pikiran negatif yang terus merasuki akalku
namun semakin dicoba,kenyataan yang ada tetap saja sangat kuat sehingga pikiran positifpun perlahan memudar.
Andai dapat ku putar waktu yang ada ingin ku katakan Aku.....Hnya...Manusia...Biasa yang sama seperti kalian yang memiliki perasaan maupun hati yang bisa merasakan semua yang terjadi.
Semakin berjalannya waktu ku coba untuk kuat menghadapi semua yang ada.
Semakin ku menerima berbagai macam pelajaran kehidupan untuk mengarah kearah yang lebih baik.
Tak lupa aku bersyukur karena memiliki Allah yang maha pengasih yang selalu menghiburku disaat kesedihan yang kuhadapi,Yang Maha Pengampun akan segala perbuataan yang tak bercela di hadapan-Nya
Bersyukur juga karena memiliki orangtua yang selalu mendukungku saat ku terjatuh mereka tetap bersedia mengangkatku tuk mencoba lagi kearah yang lebih baik.Walaupun sebenarnya terkadang aku suka melawan nasihat kedua orang tuaku...namun mereka ttap sabar dalam menddik aku.
Aku juga berterima kasih untuk sahabat-sahabat terdekatku yang selalu mendukung aku kala sedih maupun senang....
Terima kasih atas segalanya,....
Bukan ditakdirkan sepintar,secerdas kalian
Bukan ditakdirkan bisa seaktif kalian
Bukan robot yang bisa diperalat oleh kalian
Bukan apa-apa
Tak ada yang tau dikala saat kesedihan melanda
Perhatiaan yang ada hnya sebuah kemunafikan
Ingin sekali menjauhkan pikiran negatif yang terus merasuki akalku
namun semakin dicoba,kenyataan yang ada tetap saja sangat kuat sehingga pikiran positifpun perlahan memudar.
Andai dapat ku putar waktu yang ada ingin ku katakan Aku.....Hnya...Manusia...Biasa yang sama seperti kalian yang memiliki perasaan maupun hati yang bisa merasakan semua yang terjadi.
Semakin berjalannya waktu ku coba untuk kuat menghadapi semua yang ada.
Semakin ku menerima berbagai macam pelajaran kehidupan untuk mengarah kearah yang lebih baik.
Tak lupa aku bersyukur karena memiliki Allah yang maha pengasih yang selalu menghiburku disaat kesedihan yang kuhadapi,Yang Maha Pengampun akan segala perbuataan yang tak bercela di hadapan-Nya
Bersyukur juga karena memiliki orangtua yang selalu mendukungku saat ku terjatuh mereka tetap bersedia mengangkatku tuk mencoba lagi kearah yang lebih baik.Walaupun sebenarnya terkadang aku suka melawan nasihat kedua orang tuaku...namun mereka ttap sabar dalam menddik aku.
Aku juga berterima kasih untuk sahabat-sahabat terdekatku yang selalu mendukung aku kala sedih maupun senang....
Terima kasih atas segalanya,....
Thursday, March 7, 2013
Lima Kota Ramah Lingkungan Masa Depan
1. Treasure Island, Amerika Serikat
Pada mulanya, pulau buatan seluas 1,5 km2 yang dibangun di tengah Teluk San Francisco ini dipakai untuk acara Golden Gate International Exposition pada 1939. Setelah pameran tersebut berakhir, lahan ini rencananya akan digunakan sebagai lapangan terbang. Namun sebuah proposal baru mengubah Treasure Island—bersama dengan pulau tetangganya yaitu Yerba Buena Island—menjadi salah satu lokasi paling ramah lingkungan di Amerika Serikat.
Proyek Treasure Island yang dimulai pada 2009 adalah proyek percontohan pembangunan kota ramah lingkungan di Amerika Serikat. Beberapa fasilitas yang diusulkan termasuk pembangunan gedung bersertifikasi LEED, pencegahan pembuangan air hujan, fasilitas pengolahan air alternatif termasuk pembangunan rawa-rawa buatan yang dijuluki Living Machines dan sistem transportasi bebas polusi.
Sebuah ladang organik perkotaan seluas 0,08 kilometer persegi akan dibangun dekat dengan pusat kota dan ditargetkan bisa memasok kebutuhan pangan 13.500 penduduk dengan produksi lokal. Pasokan energi berasal dari pembangkit listrik tenaga surya dan angin, dan pada 2020, sebanyak 70% luas permukaan atap di kota ini akan ditutup oleh panel surya yang akan memproduksi sekitar 30 juta Kwh listrik setiap tahun.
2. Victoria, British Columbia, Kanada
Saat ini, kemampuan kota yang terletak di Pulau Vancouver bagian selatan ini menyerap karbon lebih besar daripada kemampuannya menghasilkan karbon. Data per Juli 2012 menunjukkan, karbon yang diproduksi dari kompleks industri, komersial, dan jalan tol di Victoria sekitar 27 juta ton per tahun. Sedangkan karbon yang berhasil diserap oleh vegetasi hutan dan fauna nyaris mencapai 56 juta ton per tahun.
Keberhasilan ini disumbangkan oleh proyek Dockside Green, yang menggabungkan ruang tinggal, komersial, industri kecil dan ruang hijau di lahan dekat dengan pelabuhan seluas 0,06 kilometer persegi. Anda tidak akan menemukan mobil terparkir di kota ini karena penduduk Victoria, dan Dockside Green, semua terlibat dalam program berbagi tumpangan. Mobil yang akan digunakan adalah mobil hibrida berbahan bakar ramah lingkungan.
Proyek Dockside Green juga akan membangun jalur bagi pesepeda dan pejalan kaki, fasilitas kapal ferry dan transportasi publik yang disubsidi oleh pemerintah. Pengelolaan energi dan sampah, semua dilakukan dalam kota. Seluruh limbah akan diproses di tempat, sementara air yang sudah didaur ulang akan digunakan untuk menyiram toilet dan tanaman. Energi hasil pengolahan limbah makanan akan dipakai untuk pemanas ruangan dan air.
3. Sherford, Inggris
Kota yang terletak di sebelah selatan Devon, adalah proyek rmaah lingkungan dari putera mahkota Inggris, Pangeran Charles. Kota ini menampung 12.000 penduduk dan direncanakan selesai pada 2020. Kota ini akan menggunakan teknologi dan rancang bangun ramah lingkungan tercanggih namun tetap mempertahankan ciri kota tradisional Inggris. Gedung-gedung akan dibangun menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dalam radius 80 kilometer, sementara air dan limbah akan didaur ulang.
Tempat tinggal dan perkantoran akan memaksimalkan fungsi atap, dengan dilengkapi panel surya dan vegetasi. Separuh energi yang dibutuhkan Sherforf akan dipasok dari sumber energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin.
Tak lupa, kota ini juga akan didesain menjadi tempat yang ramah pejalan kaki dengan membangun perumahan, pertokoan ritel dan industri dalam jarak terjangkau, sehingga mengurangi kebutuhan untuk menggunakan mobil. Pada praktiknya nanti, mobil akan dilarang dijalankan di beberapa wilayah kota ini, dan para pemilik rumah baru juga akan memeroleh sebuah sepeda gratis.
4. Dongtan, China
China adalah negara dengan tingkat polusi terparah di dunia. Namun di Pulau Chongming, dekat Shanghai, kini tengah dibangun sebuah kota bebas karbon, bernama Dongtan. Di kota ini juga akan dibangun sebuah wilayah konservasi ekologis.
Pembangunan Dongtan yang ditargetkan dapat menampung 500.000 penduduk, akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama sedikitnya 10.000 sampai 25.000 penduduk dapat dipindahkan ke kota ini. Dan prosesnya diharapkan selesai pada 2030.
Kota yang dirancang untuk menampung penduduk dari semua golongan ekonomi dan sosial ini, akan dibagi menjadi tiga wilayah bernama Marina, Lake, dan Pond. Sistem pertanian yang akan diadopsi menggunakan metode pertanian organik dan berkelanjutan.
Sistem energi yang akan digunakan adalah menggabungkan sumber energi surya, angin, biofuel, dan dari daur ulang bahan-bahan organik. Fasilitas transportasi publik juga akan menggunakan sel bahan bakar hidrogen. Uniknya lagi, hanya 75% dari wilayah Pulai Chongming yang akan dibangun, sementara sisanya akan digunakan untuk wilayah konservasi ekologis.
5. Masdar City, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab
Kota Masdar yang berarti ‘sumber’ dalam bahasa Arab, menurut rencana akan menghabiskan dana sedikitnya USD22 miliar (hampir Rp213 triliun) untuk menjadi kota bebas karbon pertama di dunia. Proyek ambisius yang ditargetkan selesai dibangun pada 2016 ini rancananya dapat menampung 50.000 penduduk.
Masdar akan memanfaatkan tenaga surya, angin dan hidrogen sebagai sumber energi. Selain melarang penggunaan mobil berbahan bakar fosil, kota ini juga akan menyediakan sarana transportasi publik berupa rel ringan bertenaga listrik yang dapat diprogram.
Pada mulanya, pulau buatan seluas 1,5 km2 yang dibangun di tengah Teluk San Francisco ini dipakai untuk acara Golden Gate International Exposition pada 1939. Setelah pameran tersebut berakhir, lahan ini rencananya akan digunakan sebagai lapangan terbang. Namun sebuah proposal baru mengubah Treasure Island—bersama dengan pulau tetangganya yaitu Yerba Buena Island—menjadi salah satu lokasi paling ramah lingkungan di Amerika Serikat.
Proyek Treasure Island yang dimulai pada 2009 adalah proyek percontohan pembangunan kota ramah lingkungan di Amerika Serikat. Beberapa fasilitas yang diusulkan termasuk pembangunan gedung bersertifikasi LEED, pencegahan pembuangan air hujan, fasilitas pengolahan air alternatif termasuk pembangunan rawa-rawa buatan yang dijuluki Living Machines dan sistem transportasi bebas polusi.
Sebuah ladang organik perkotaan seluas 0,08 kilometer persegi akan dibangun dekat dengan pusat kota dan ditargetkan bisa memasok kebutuhan pangan 13.500 penduduk dengan produksi lokal. Pasokan energi berasal dari pembangkit listrik tenaga surya dan angin, dan pada 2020, sebanyak 70% luas permukaan atap di kota ini akan ditutup oleh panel surya yang akan memproduksi sekitar 30 juta Kwh listrik setiap tahun.
2. Victoria, British Columbia, Kanada
Saat ini, kemampuan kota yang terletak di Pulau Vancouver bagian selatan ini menyerap karbon lebih besar daripada kemampuannya menghasilkan karbon. Data per Juli 2012 menunjukkan, karbon yang diproduksi dari kompleks industri, komersial, dan jalan tol di Victoria sekitar 27 juta ton per tahun. Sedangkan karbon yang berhasil diserap oleh vegetasi hutan dan fauna nyaris mencapai 56 juta ton per tahun.
Keberhasilan ini disumbangkan oleh proyek Dockside Green, yang menggabungkan ruang tinggal, komersial, industri kecil dan ruang hijau di lahan dekat dengan pelabuhan seluas 0,06 kilometer persegi. Anda tidak akan menemukan mobil terparkir di kota ini karena penduduk Victoria, dan Dockside Green, semua terlibat dalam program berbagi tumpangan. Mobil yang akan digunakan adalah mobil hibrida berbahan bakar ramah lingkungan.
Proyek Dockside Green juga akan membangun jalur bagi pesepeda dan pejalan kaki, fasilitas kapal ferry dan transportasi publik yang disubsidi oleh pemerintah. Pengelolaan energi dan sampah, semua dilakukan dalam kota. Seluruh limbah akan diproses di tempat, sementara air yang sudah didaur ulang akan digunakan untuk menyiram toilet dan tanaman. Energi hasil pengolahan limbah makanan akan dipakai untuk pemanas ruangan dan air.
3. Sherford, Inggris
Kota yang terletak di sebelah selatan Devon, adalah proyek rmaah lingkungan dari putera mahkota Inggris, Pangeran Charles. Kota ini menampung 12.000 penduduk dan direncanakan selesai pada 2020. Kota ini akan menggunakan teknologi dan rancang bangun ramah lingkungan tercanggih namun tetap mempertahankan ciri kota tradisional Inggris. Gedung-gedung akan dibangun menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dalam radius 80 kilometer, sementara air dan limbah akan didaur ulang.
Tempat tinggal dan perkantoran akan memaksimalkan fungsi atap, dengan dilengkapi panel surya dan vegetasi. Separuh energi yang dibutuhkan Sherforf akan dipasok dari sumber energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin.
Tak lupa, kota ini juga akan didesain menjadi tempat yang ramah pejalan kaki dengan membangun perumahan, pertokoan ritel dan industri dalam jarak terjangkau, sehingga mengurangi kebutuhan untuk menggunakan mobil. Pada praktiknya nanti, mobil akan dilarang dijalankan di beberapa wilayah kota ini, dan para pemilik rumah baru juga akan memeroleh sebuah sepeda gratis.
4. Dongtan, China
China adalah negara dengan tingkat polusi terparah di dunia. Namun di Pulau Chongming, dekat Shanghai, kini tengah dibangun sebuah kota bebas karbon, bernama Dongtan. Di kota ini juga akan dibangun sebuah wilayah konservasi ekologis.
Pembangunan Dongtan yang ditargetkan dapat menampung 500.000 penduduk, akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama sedikitnya 10.000 sampai 25.000 penduduk dapat dipindahkan ke kota ini. Dan prosesnya diharapkan selesai pada 2030.
Kota yang dirancang untuk menampung penduduk dari semua golongan ekonomi dan sosial ini, akan dibagi menjadi tiga wilayah bernama Marina, Lake, dan Pond. Sistem pertanian yang akan diadopsi menggunakan metode pertanian organik dan berkelanjutan.
Sistem energi yang akan digunakan adalah menggabungkan sumber energi surya, angin, biofuel, dan dari daur ulang bahan-bahan organik. Fasilitas transportasi publik juga akan menggunakan sel bahan bakar hidrogen. Uniknya lagi, hanya 75% dari wilayah Pulai Chongming yang akan dibangun, sementara sisanya akan digunakan untuk wilayah konservasi ekologis.
5. Masdar City, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab
Kota Masdar yang berarti ‘sumber’ dalam bahasa Arab, menurut rencana akan menghabiskan dana sedikitnya USD22 miliar (hampir Rp213 triliun) untuk menjadi kota bebas karbon pertama di dunia. Proyek ambisius yang ditargetkan selesai dibangun pada 2016 ini rancananya dapat menampung 50.000 penduduk.
Masdar akan memanfaatkan tenaga surya, angin dan hidrogen sebagai sumber energi. Selain melarang penggunaan mobil berbahan bakar fosil, kota ini juga akan menyediakan sarana transportasi publik berupa rel ringan bertenaga listrik yang dapat diprogram.
Friday, March 1, 2013
Entrepreneurship
Social entrepreneurship means identifying or recognizing a social problem and using entrepreneurial principles to organize, create, and manage a social venture to achieve a desired social change.
Social entrepreneurship typically furthers broad social, cultural, and environmental goals and is commonly associated with the voluntary and not-for-profit sectors.[1] Profit can at times also be a consideration for certain companies or other enterprises. Social entrepreneurship practised in a world or international context is called international social entrepreneurship
Social entrepreneurship typically furthers broad social, cultural, and environmental goals and is commonly associated with the voluntary and not-for-profit sectors.[1] Profit can at times also be a consideration for certain companies or other enterprises. Social entrepreneurship practised in a world or international context is called international social entrepreneurship
Subscribe to:
Posts (Atom)